Minggu, 16 Februari 2014

Ampunan dan Siksa



AMPUNAN DAN SIKSA


بسم الله الرحمن الر حيم.
الحمد لله ر ب العلمين, والصلا ة والسلا م على ختم الآ نبياء و المر سلين. حببنا محمد و على ا له و صحبه اجمعين.

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menulis sebuah risalah dari kitab yang bernama “ Tanwirul Qulub “ yang disusun oleh Asy-Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbali asy-Syafi’I yang berjudul Ampunan dan Siksa. Semoga bermanfaat untuk menambah perbendaharaan kelimuan kita. Amin.
Bagian kewajiban dari setiap mukmin adalah bahwa Allah Ta’ala memberikan anugrah ampunan bagi pelaku dosa besar yang bertaubat, dan Dia mengampuni hamba atas dosa kecil karena ia meninggalkan dosa besar. Allah Ta’ala berfirman :

bÎ) (#qç6Ï^tFøgrB tÍ¬!$t6Ÿ2 $tB tböqpk÷]è? çm÷Ytã öÏeÿs3çR öNä3Ytã öNä3Ï?$t«Íhy Nà6ù=ÅzôçRur WxyzôB $VJƒÌx. ÇÌÊÈ                       
Artinya : jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)”.( Q.S  an-Nisa 31 ).

Perlu di imani bahwa orang yang mati sebelum sempat bertaubat dari dosa-dosa besar selain dosa kekafiran (syirik), ia berada dalam kehendak Allah. Jika Allah menghendaki ia disiksa, Maka Allah akan menyiksanya secara adil. Jika Allah mengdendaki ia diampuni, maka Allah akan mengampuninya dengan segala kemurahanNya. Allah Ta’ala berfirman :

¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB tbrߊ y7Ï9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #uŽtIøù$# $¸JøOÎ) $¸JŠÏàtã ÇÍÑÈ  
Artinya : “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. ( Q. S an-Nisa 48 ).

Kita juga mesti mengimani bahwa Allah akan menyiksa sebagian hamba-hamba Nya dari umat ini yang melakukan dosa besar dan mati sebelum bertaubat,  karena ada keterangan dari syara’. Yang dimaksud “ umat ini “ adalah ummatul-ijabah, yaitu kaum mu’minin, karena itu sebagian yang disiksa tersebut tentu dari kalangan mu’minin. Namun kalaupun ancaman Allah tergadap pelaku dosa itu pasti berlaku, maka ia tidak kekal di neraka. Setelah disiksa sesuai kadar dosanya, mereka akan dimasukkan kedalam surge dan kekal didalamnya. Namun janganlah dari pada kita berkeinginan masuk kedalam nereka walaupun hanya sehari. Lain halnya dengan orang kafir yang akan tetap disiksa dan kekal didalam neraka.
Kesimpulannya, manusia terbagi dua kelompok, mu’min dan kafir. Yang kafir akan kekal didalam neraka. Sedangkan yang mu’min terbagi lagi dalam dua kelompok, yang ta’at dan yang berma’siat. Yang ta’at akan  di masukkan kedalam surga dan menetap selamnya di dalamnya. Yang berma’siat terbagi kepada dua golongan, yang bertaubat dan yang tidak bertaubat, yang bertaubat pasti akan masuk kedalam surga,. Sedangkan yang tidak bertaubat, dia berada dalam kehendak Allah. Kalaupun ia disiksa, dia tidak kekal didalam neraka. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW : “ kalian tidak akan masuk surge sebelum kalian beriman “. Berdasarkan Hadits tersebut dapat difahami bahwa syarat utama untuk masuk kedalam surge adalah beriman. Maka orang yang beriman, namun ia melakukan perbuatan dosa, namun meninggal sebelum bertaubat, maka ia akan disiksa didalam neraka, namun ia tidak akan kekal di dalam neraka tersebut. Wallahu A’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar