KARAKTER-KARAKTER YANG MESTI
DIMILIKI OLEH SEORANG PENGAJAR
DIMILIKI OLEH SEORANG PENGAJAR
Bagian Pertama
(MENGIKHLASKAN ILMU UNTUK ALLAH)
Sebuah perkara agung yang dilalaikan
banyak kalangan pengajar, pendidik dan guru , yaitu membangun dan menanamkan
prinsip mengikhlaskan ilmu dan amal untuk Allah. Ini merupakan perkara yang
tidak difahami oleh banyak orang, karena jauhnya mereka dari manhaj Rabbani. Demi
Allah berapa banyak ilmu yang bermanfaat dan amalan – amalan yang mulia untuk
umat, namun pemiliknya tidak mendapatkan bagian manfaat darinya sedikitpun dan
pergi begitu saja bersama hembusan angin bagaikan debu yang beterbangan. Yang demikian
itu, disebabkan karena pemiliknya tidak mengikhlaskan ilmu dan amal mereka
serta tidak menjadikannya dijalan Allah. Mengajar atau mendidik dengan
mengharapkan imbalan (upah), tidak bersungguh-sungguh dalam mengajar dan
mendidik anak didiknya, sehingga seharusnya mereka mendapatkan pahala yang
begitu besar dan menjadi amal jariyah, namun karena ketidak ikhlasan mereka
dalam mengajar dan mendidik menghalangi mereka memperoleh manfaat dari apa yang
telah mereka ajarkan. Tujuan mereka bukan untuk memberi manfaat kepada
saudara-saudara mereka kaum Muslimin
dengan ilmu dan pengetahuan serta amalan-amalan tersebut. Tujuan mereka hanya
semata memperoleh kehormatan atau kedudukan atau sejenisnya, karena itulah
sangat layak bila amalan-amalan (pahala) tersebut pergi begitu saja bagaikan
debu yang beterbangan. Namun, kadang kala mereka mendapatkan manfaat dengan
ilmu dan pengetahuan mereka didunia, berupa sanjungan, pujian, dan sejenisnya,
akan tetapi ujung-ujungnya bermuara kepada kesirnaan. Yaitu ia tidak memporelah
bagian apapun dari ilmu yang diajarkannya, melainkan murka Allah Ta’ala.
Barangkali Hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah r.a melukiskan makna tersebut, bahwa Nabi saw bersabda :
. . . . . ورجل تعلم العلم وعلمه , وقرأ القرآن , فاتي به , فعرفه
نعمه , فعرفها فقال : ماعلمت فيها ؟ قال : تعلمت العلم وعلمته وقرأت فيك ا لقرآن ,
قال : كذبت , ولكنك تعلمت العلم ليقال عالم , وقرأت القرآن ليقال قارئ , فقد قيل ,
ثم امر به فسحب على وجهه حتى ألقي في النار . . .
Artinya : “
....dan seorang laki-laki yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca
al-Qur’an, lalu ia didatangkan dan Allah mengingatkan nikmat-nikmatNya
(kepadanya) dan diapun mengenalnya. Allah berfirman : apa yang kamu lakukan
kepadanya? Dia berkata saya belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca
al-Qur’an demi Engkau. Allah berfirman : kamu berdusta, akan tetapi kamu
belajar ilmu supaya dikatakan ‘alim, kamu membaca al-Qu’arn supaya dikatakan
Qari’, dan itu telah dikatakan. Kemudian perintahkan agar dia diseret diatas
wajahnya hingga dilemparkan kedalam api nereka....”[1].
Karena itu semestinya bagi para
pendidik dan pengajar agar menanamkan sifat ikhlas dalam ilmu dan amal untuk
Allah pada diri anak didiknya,juga sifat mengharap pahala dan ganjaran dari
Allah. Kemudian, jika setelah itu ia memperoleh sanjungan dan pujian dari
manusia , itu adalah anugrah dan nikmat dari Allah Ta’ala, dan bagi Allah lah
segala pujian.
Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbali
Rahimahullahu Ta’ala berkata : “ adapun jika ia melakukan sebuah amalan, murni
untuk Allah, kemudian Allah melemparkan pujian baik baginya dihati orang-orang
Mukmin dengan hal itu, lalu dia merasa senang dengan anugrah dan rahmat Allah
serta merasa gembira dengannya, maka hal itu tidak mengapa baginya. Mengenai hal
ini Hadits Abu Dzar datang dari Nabi saw bahwa beliau ditanya tentang laki-laki
yang melakukan sebuah amalan ikhlas untuk Allah berupa kebaikan, yang lantaran
itu ia dipuji manusia, lalu Nabi saw bersabda :
تلك عاجل بشرى
المؤمنون
Artinya : “ itu adalah berita
gembira orang beriman yang disegerakan “.
Kesimpula
:
1.
Merupakan kewajiban bagi
seorang pengajar untuk menanamkan hakikat ikhlas pada saat mengajarkan ilmu.
2.
Seorang pengajar harus
menyertakan hakikat tersebut semenjak awal dan terus menerus mengingatnya
والله اعلم
[1]H.R Muslim dalam kitab al-Imarah,
an-Nasa’i dalam kitab al-Jihad, Ahmad dalam Baqi’ Musnad al-Muktsirin,
dan at-Tirmidzi dalam az-Zuhd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar