Rabu, 03 April 2013

Mengajar dan Metode Mengajar (sukses dalam Mengajar).


MENGAJAR DAN METODE MENGAJAR

I.                   Mengajar.

1.      Pengertian Mengajar.
Kata “teach” atau mengajar berasal dari bahasa Inggris kuno,yaitu teacen. To Teach (mengajar) dilihat dari asal usul katanya berarti memperlihatkan sesuatu kepada seseorang melalui tanda atau simbol, penggunaan tanda atau simbol itu dimaksudkan untuk membangkitkan atau menumbuhkan respons mengenai kejadian, seseorang, observasi, penemuan,dan lain sebagainya. Sejak tahun 1500-an defenisi mengajar (teaching) mengalami perkembangan secara terus - menerus.
Secara deskritif mengajar diartikan sebagi proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu sering juga disebut sebagai proses mentrasfer ilmu. Dalam konteks ini mentrasfer tidak diartikan dengan memindahkan, seperti minyasalnya mentransfer uang. Sebab, kalau kita analogikan dengan mentrasfer uang, maka jumlah uang yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi berkurang bahkan hilang setelah ditransfer kepada orang lain. Apakah mengajar itu juga demikian? Tentu tidak, bahkan mungkin saja ilmu yang dimiliki guru akan bertambah. Maka kata mentransfer dalam konteks ini diartikan sebagai proses poenyebar luasan, sperti menyebarluaskan atau memindahkan api. Ketika api dipindahkan atau disebar luaskan, maka api itu tidak menjadi kecil akan tetapi semakin membesar. Untuk proses mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan , akan lebih tepat jika diartikan dengan menanmkan ilmu pengetahuan sperti yang dikemukakan Smith (1987) bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan (Teaching is imparting  knowledge or skill)[1].
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar – mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu kegiatan atau usaha mengorganisasi lingkungan dengan hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntunt untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada dikelas maupun yang ada diluar kelas yang menunjang kegiatan belajar mengajar[2].
Selain defenisi mengajar yang telah kami singgung diatas, kami akan kembali mengemukakan beberapa defenisi lagi mengenai pengertian mengajar yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
1.      Prof. Dr. Harun Nasution, memberikan beberapa defenisi tentang mengajar sebagai berikut:
·         Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak.
·         Mengajar adalah aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
·         Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar.
2.      Menurut Dr Sardiman M.A Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan , mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa yang diajarkannya.
3.      Menurut Raka Joni Mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengerahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi[3].
            Dari beberapa definisi diatas maka kami simpulkan bahwa defenisi mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Karenanya mengajar dan belajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa,bahkan seorang guru juga dituntut agar mampu memberikan contoh moril yang yang baik kepada siswa dan guru juga dituntut untuk membimbing siswa agar memiliki moril yang baik, bahkan untuk terjalin proses belajar dan mengajar yang efisien seorang guru harus memahami beberapa macam metode-metode mengajar agar terciptanya suasana yang kondusif didalam lingkungan belajar, sehingga tercapainya tujuan pendidikan atau tujuan mengajar sebagaimana yang diharapkan.

II.                Metode Mengajar.
1.      Pengertian Metode
Metode berasal dari dua kata yaitu meta yang artinya melalui dan hodos artinya jalan atau cara. Jadi metoda artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Adapun istilah metodologi berasal dari kata metoda dan logos (akal atau ilmu). Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan[4].
Dalam pengertian yang lain metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Jadi yang dimaksud dengan metode mengajar  adalah cara yang berisi prosedur buku untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa[5].
2.      Ragam Metode Mengajar
Ragam dan jumlah metode mengajar mulai yang paling tradisional sampai yang paling modern sesungguhnya sangat banyak dan hampir tidak dapat dihitung, namun demikian ada tiga macam metode mengajar yang dipandang representatif dan dominan dalam arti digunakan secara luas sejak dahulu hingga sekarang pada setiap jenjang pendidikan formal. Ketiga metode ini bersifat terbuka  maksudnya setiap guru yang profesional dan kreatif dapat memodifikasi atau merakayasa campuran metode tersebut sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Berikut ini kami sajikan beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan, diantaranya :
A.    Metode Ceramah
Ceramah adalah sebuah metode mengajar yang paling klasik, tetapi masih dipakai orang dimana-mana hingga sekarang. Metode caramah adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi  dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam hal ini guru biasanya memberikan topik (pokok bahasan) tertentu ditempat tertentu dan dengan alokasi waktu tertentu. Jadi metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan  atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolahan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar kala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada proses belajar.

Ø  Kelebihan dan kekurangan metode ceramah.
Ada beberapa alasan mengapa ceramah sering digunakan. Alasan ini sekaligus merupakan keunggulan metode ini,diantaranya :
·         Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demontrasi atau peragaan. Sedangkan mudah maksudnya yaitu memang metode ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
·         Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu singkat.
·         Ceramah dapat memberikan pokok-pokok nateri yang perlu ditonjolkan, artinya guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
·         Melalui ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
·         Organisai kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam,atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
Disamping beberapa kelebihan diatas,ceramah juga memiliki beberapa kelemahan,seperti apa yang diungkapkan oleh Prof Dr Zakiah Darajat,diantaranya :
·         Membuat siswa pasif
·         Mengandung unsur paksaan kepada siswa
·         Menghambat daya kritis siswa
·         Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan
·         Melalui ceramah sangat sulit untuk mengaetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum



Ø  Langkah-langkah menggunakan metode ceramah
Agar metode ceramah berhasil,maka ada beberapa hal yang harus dilakukan,baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.
1). Tahap Persiapan

·         Merumuskan tujan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasi siswa setelah proses pembelajaran dengan ceramah berakhir.
·         Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat penguasan guru tentang materi yang akan diceramahkan. Oleh karena itu guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dalam penentuan pokok-pokok ini juga perlu disiapkan ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan.
·         Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya dengan mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan  kualitas ceramah.
2). Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada langkah yang harus dilakukan :
a.       Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan metode ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.
·         Yakinlah bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Mengapa siswa harus faham akan tujuan yang harus dicapai? Oleh karena itu tujuan akan mengarahkan segala aktifitas siswa, dengan demikian penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah itu.
·         Lakukan langkah apersepsi,yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk mempersiapkan secara mental agar siswa mampu dan dapat menerima materi pelajaran.


b.      Langkah penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah kita berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus tetap menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan :
·         Menjaga kontak mata secara terus menerus denerus dengan siswa. Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru siswa mau memperhatikan.
·         Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa. Oleh karena itu hendaknya guru tidak menggunakan istilah-istilah yang kurang populer.
·         Sajikan materi pembelajaran secara sistematis,tidak meloncat-loncat agar mudah ditangkap oleh siswa.
·         Tanggapilah respons siswa dengan segera, Artinya sekecil apapun respons siswa harus kita tanggapi.
·         Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar.

c.       Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah difahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut diantaranya :
·         Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
·         Merangsang siswa untuk dapate menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
·         Melakukan evaluasi untuk mengetahui kermampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.

B.     Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajarn dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatau proses, sistuasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian,metode tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.

Ø  Kelebihan dan kekurangan Metode demonstrasi.
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,seperti yang dikemukakan oleh Prof Dr Harun Nasution,di antaranya :
·         Melalu metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa langsung disuruh memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
·         Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tag hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
·         Dengan cara mengamati secara langsunng siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan  antara teori dan kenyataan.Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
·         Menambah aktifitas belajar siswa karena ia turut melakukan kegiatan peragaan.
·         Menghemat waktu belajar dikelas/sekolah.
·         Menjadikan hasil belajar yang lebih mantab dan permanen.
·         Membangkitkan minat dan aktifitas belajar siswa
·         Memeberikan pemahaman yang lebih tepat dan jelas.
Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan,diantaranya :
·         Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan terutama untuk pengadaan alat-alat modern
·         Demonstrasi tidak dapat diikuti/dilakukan dengan baik oleh siswa yang memiliki cacat tubuh atau kelainan/kekurang mampuan fisik tertentu.
·         Demontrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Selain itu demontrasi membutuhkan  atau memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Ø  Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi.
1). Tahap Persiapan
·         Rumusan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu.
·         Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.Garis-garis besar demonstrasi diperlakukan sebagai panduan untuk menghindari kegagalan.
·         Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan.


2). Tahap Pelaksanaan
            a. langkah Pembukaan
            Sebelum demostrasi dilakukan ada bebarapa hal yang harus diperhatikan,diantaranya :
·         Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
·         Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
·         Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnnya siswa ditugaskan untuk mencacat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b. Langkah pelaksanaan demonstrasi.
·         Mulailah demostrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi.
·         Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
·         Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

d.      Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak.

C.     Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membeuat suatu keputusan. Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran. Pertama, diskusi kelompok. Diskusdi ini juga dinamakan diskusi kelas. Kedua, diskusi kelompok kecil, pada diskusi ini siswa dibagi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-7 orang. Jenis apapun diskusi yang digunakan, dalam proses pelaksanaannya, guru harus mengatur kondisi agar : (1) setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya,(2) Setiap siswa juga harus saling mendengar pendapat orang lain,(3) Setiap siswa harus saling memberikan respons,(4) Setiap siswa harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting.
Ø  Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya :
·         Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
·         Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar fikiran dalam mengatasi setiap permasalah.
·         Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu, diskusi juga bisa melatih siswa menghargai pendapat orang lain.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan,diantaranya :
·         Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
·         Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
·         Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
·         Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang tersinggung. Sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

Ø  Langkah-langkah melaksanakan metode demonstrasi
1)      Tahap Persiapan
·         Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai mesti difahami oleh setiap siswa sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaksanaan.
·         Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
·         Menetapkan masalah yang akan dibahas, amsalah dapat ditentukan dari isi materi pembelajaran atau masalah-masalah yang aktual yang terjadi dilingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang di ajarkan.
·         Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teksnis pelaksanaan diskusi.

2). Pelaksanaan diskusi
·         Memeriksa segala kesiapan yang dianggap dapat mempebgaruhi kelancaran diskusi
·         Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi
·         Memeberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya
·         Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan hal yang dibahas.
3). Menutup diskusi
·         Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
·         Me-Review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik perbaikan selanjutnya[6].

KESIMPULAN :
            Ada banyak sekali defeni mengajar dan defenisi metode, namun hanya kami kemukakan beberapan pendapat para ahli saja, dari semua defenisi mengajar ataupun metode tersebut maka kami simpulkan bahwa mengajar yaitu suatu usaha yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Karenanya mengajar dan belajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa,bahkan seorang guru juga dituntut agar mampu memberikan contoh moril yang yang baik kepada siswa dan guru juga dituntut untuk membimbing siswa agar memiliki moril yang baik, bahkan untuk terjalin proses belajar dan mengajar yang efisien seorang guru harus memahami beberapa macam metode-metode mengajar agar terciptanya suasana yang kondusif didalam lingkungan belajar, sehingga tercapainya tujuan pendidikan atau tujuan mengajar sebagaimana yang diharapkan.
            Dan dalam kegiatan mengajar ada beberapa metode mengajar yang dapat digunakan oleh guru yang bertujuan untuk membantu guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga tujuan dari pendidikan tersebut dapay dicapai sesuai apa yang di inginkan oleh guru tersebut


DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina, Prof. Dr. H.  M.Pd, Strategi Pembelajaran,Kencana : Jakarta, 2006.
Uzer Utsman, Moh, Drs..Menjadi Guru Profesional,PT Remaja Rosda Karya:  Bandung,1995.
                                                   
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosda Karya : Bandung,2010.

Uhbiyati,.Nur, Dra.Hj, Ilmu Pendidikan Islam, Pustaka Setia : Bandung, 1997.



[1] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, Strategi Pembelajaran,Kencana : Jakarta, 2006, hlm  95-96.
[2] Drs. Moh.Uzer Utsman, Menjadi Guru Profesional,PT Remaja Rosda Karya:  Bandung,1995, hlm 6.
[3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosda Karya : Bandung,2010, hlm 178-179.
[4] Dra.Hj.Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Pustaka Setia : Bandung, 1997,  hlm 99.
[5] Muhibbin Syah,ibid, hlm 198.
[6] Prof. Dr. H Wina Sanjaya M,Pd,ibid, hlm 147-159.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar